Ijab dan qabul pun dilaksanakan lancar tanpa ada pengulangan, kedua saksi serentak berkata SAH! Maka, sejak detik itu saya telah menjadi miliknya. Laki-laki yang pada awalnya membuat saya ragu, akankah ia mampu membuat saya mencintainya dengan utuh, penuh. Nyatanya, hari itu sampa kini dan selamanya (insyaallah), tak ada satu hal pun alasan yang menguatkan keraguanku. Aku telah mencintainya begitu rupa.
Usai do’a, kami menerima buku nikah dilanjut pamitnya Pak Penghulu. “Ada calon pengantin lain yang sudah menunggu,” katanya. Acara selanjutnya tentu saja bisa ditebak, poto bersama. Ada dua photografer yang sudah menunggu pose-pose kami. Ada pula Sasha yang memegang Jio (kamera sakuku) sudah siap menunjukkan kelihaiannya dalam mengambil gambar. Continue reading
Penjejak