Sejak ketahuan hamil dari alat Test Pack yang dibeli suami sebulan setelah menikah, kehidupan saya sedikit banyak berubah. Saya cukup kaget. Ah, bukan cukup kaget tapi sangat kaget dengan adanya dua strip yang berada pada alat tersebut.
Suami yang saya beritahu langsung memeluk dan menciumi saya sambil tak henti berkata Alhamdulillah. Sedang saya terpaku, kaku. Saya bingung sebingung-bingungnya. Tak sepatah pun kata yang mampu saya ucapkan dan justru menenggelamkan wajah di bantal. Sekalinya bisa bicara, saya nyeletuk,”kok bisa?”
Perasaan saya campur aduk tapi lebih banyak bingungnya. Perasaan menolak pun sempat muncul. Ya, mungkin hal itu karena jauh dari rencana awal saya sebelum menikah. Kepinginnya, sih, mau pacaran dulu. Kan kami belum pacaran sebelum menikah, kepingin bulan madu dulu, kepingin membangun kekuatan ekonomi dulu dan kepingin-kepingin yang lainnya.
Tapi begitulah, manusia hanya bisa berencana, Allah lah yang Maha Segala. Dan Allah tak pernah keliru menempatkan sesuatu.
Sorenya, kami langsung ke periksa ke Bidan. Dan Bu Bidan membuat kami, saya khususnya, semakin bingung saat beliau berkata bahwa usia kehamilan saya sudah 5 minggu. Plis, Bu, saya nikahnya belum ada sebulan! Saya menikah tanggal 18 Juni dan periksa kehamilan tanggal 15 Juli. Continue reading
Penjejak