Lombokku Lemu-lemu

Berangkat dari ide kreatif Mamak’e Gendut yang menanam cabe di botol-botol bekas air minum, tersebarlah biji-biji cabe dari cabe yang sudah membusuk di dapur.  Jika Mamake yang ngekos dan minim lahan saja bisa berkebun, kenapa saya tidak?  Begitulah yang melintas di pikiran saya.  Secara, saya tinggal di desa dan barang tentu tak sulit menemukan tanah kosong barang sejengkal.

Berkat kuasa Tuhan dan konspirasi semesta, tumbuhlah biji-biji itu. Lalu berdaun dua, empat dan banyak.  Daunnya lebar-lebar.  Saya senang.

Dari sekian biji yang saya sebar alakadarnya di antara bunga-bunga eforbia dan kembang-kembang lainnya hanya dua biji yang tumbuh.  Subur.  Alhamdulillah.

Beberapa hari atau mungkin dalam hitungan minggu, mereka mulai berbunga, beberapa hari berikutnya mulai keluar pentilnya, warnanya hijau.  Mirip seperti warna cabai hijau yang biasa untuk sayur, bedanya bentuknya panjang seperti cabai rawit.

Nih, lihat saja poto-potonya!

Daunnya lebar-lebar

Daunnya lebar-lebar

Pentil!

Pentil!

Merah

Merah

Panen

Panen

Rumayan kan, jadi gak perlu belanja cabai buat bikin sambel hari ini. Cabainya segar, tanpa pestisida, halal, sehat. Modalnya juga cuma cabai yang sudah busuk dari dapur.

Kalau kata Mamak’e Gendut,”Yang pasti daripada hanya memikirkan apa yang kita tidak punya, kurang, kenapa tidak segera bergerak dan melakukan apa yang kita bisa juga inginkan.” Yak, mulai berkebun dalam skala kecil, misalnya.

Yuk, menanam, karena kata Paman Petani dari Cijapun sana, “janji sebutir benih adalah hutan”.

Tagged: , , , , , ,

12 thoughts on “Lombokku Lemu-lemu

  1. Elsa 9 July 2013 at 12:29 PM Reply

    wuuuaaaaahhh bagusnya cabe merah kehijauan!!!!
    segaaaar pastinya pedas yaaa

    • fawaizzah 11 July 2013 at 6:57 AM Reply

      iyaa mba, puedes, tapi sekaran pohonnya udah ditebang 😐

  2. Budina 14 June 2013 at 1:07 PM Reply

    iki awakku kok sing lemu? padahal ora nanem awak bosok ki…

  3. sasha 28 May 2013 at 12:20 PM Reply

    bayemku yo lemu-lemu, Lik. Nek lombokku ijeh cilik-cilik 🙂

  4. Inge 28 May 2013 at 8:31 AM Reply

    Lombokmu lemu2x dan ginuk2x persis seperti dirimu yo…#protes ta’ semprot cabe

    • fawaizzah 11 July 2013 at 6:59 AM Reply

      andai kau tau yang sesungguhnya mba 😐

      • Inge 11 July 2013 at 9:07 AM Reply

        sori mori kalau ada sesuatu dibaliknya, Izzah. saya hanya bercanda saja. kalau tidak berkenan, ya mohon dimaafkan 🙂

        • fawaizzah 11 July 2013 at 9:08 AM Reply

          maksudnya, sesungguhnya saya ini kurus sekali mba ingeeee? ah, kau ini..

          • Inge 11 July 2013 at 9:10 AM Reply

            halah kau ini…lagian dirimu tdk kurus, tapi langsing :p

  5. Hanna HM Zwan 26 May 2013 at 5:39 PM Reply

    lumpia mana lumpia mana……..cocok nih diceklos ambek lumpia 😀

Tinggalkan Jejak

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Hadisome

Tentang Apa Saja dan Siapa Saja

Najlazka

“Life isn't about waiting for the storm to pass...It's about learning to dance in the rain.” ― Vivian Greene

RetakanKata

Karena Setiap Kata Punya Makna

Hidupnya Indra

Catatan Hidup Seorang Indra Nugroho

Catatan Dahlan Iskan

dahlaniskan.wordpress.com

gengkata

kata-kata adalah cermin kualitas seorang manusia

@buhanzhalah

Kumpulan Artikel Islam & Pernikahan

%d bloggers like this: