Sudah dua puluh empat hari rupanya status lajang saya berganti. Sudah dua puluh empat hari pula saya menyandang gelar seorang istri. Dan jujur, hingga detik ini, saya masih juga bingung bagaimana mengabarkan hal besar tersebut kepada blog ini dengan tulisan yang runut, runtut. Saya seperti mati gaya setiap menghadapi lembar microsoft word. Bingung, apa yang mau saya tulis?
Baiklah, saya akan memulai cerita saya pada tanggal 16 Juni 2013. Itu adalah hari Minggu, rumah mulai hiruk pikuk oleh saudara pun tetangga yang datang. Juga sudah dimulai serangkaian acara, Simak’an Al Quran. Dan yang paling mengesankan adalah pagi itu segerombolan kawan-kawan dari Komunitas Canting tengah goleran di kamar saya. Satu kasur untuk berempat dan yang satu mesti rela tidur tanpa kasur. Jadi bisa dibilang uyel-uyelan ala Canting. Mereka tiba di Magetan pada Sabtu malam, berempat. Ya, mereka datang tak tepat di hari saya melangsungkan akad nikah karena memang harus begitu. #Eh
Penjejak